PURNAMA YANG TAK KUNJUNG HADIR

Karya: Vedia, M.Pd.

Aku memandang ke langit bulan bersinar terang paling tidak bagi orang lain yang memandangnya, namun tidak bagiku! Bagiku bulan separuh itu seperti sepenggal hatiku yang tak pernah bisa lagi melihat dengan jelas bagaimana warna cerah itu. Bahkan seumur hidupku rasanya aku  hampir tak pernah bisa merasakan keindahan warna kehidupan. Kutukan! Ya kutukan, aku selalu berpikir bahwa selama ini mungkin aku terkena kutukan atau yang semacamnya. Namun, yang tak pernah kumengerti mengapa aku terkutuk? Apa salah dan dosaku? Lantas mengapa Tuhan menciptakan aku? Apakah benar Ia menciptakan mahluknya sengaja untuk dikutuk?

*****

            Memey tak pernah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Semakin dipikirkan, semakin banyak pertanyaan lain bermunculan yang tak pernah ia bisa temukan jawabannya. Gadis kecil bermata sipit itupun tersenyum getir. Ah masih bagus tersenyum getir biasanya malah ia hanya bisa menangis meratapi nasibnya. Di usianya yang menjelang 13 tahun ini, semua, semua kenangan yang hampir seluruhnya pahit melintas lagi dalam benaknya. Mungkin saat yang indah yang pernah ia rasakan hanyalah ketika ia masih bayi sehingga ia tak pernah mengingatnya lagi, namun ia berusaha membayangkan lewat cerita neneknya yang mengatakan bahwa saat itu orang tuanya sangat bangga mempunyai bayi mungil perempuan yang amat molek rupanya. Pada saat itu ibunya  merasa doanya memohon keturunan pada  Dewa Hwa Kong Hwa Bu telah dikabulkan.

Saat itu kehidupan belum terlalu susah meskipun orang tuanya hanya berpenghasilan dari jualan mie ayam keliling. Kehidupan semakin berat disaat Memey mempunyai adik lagi, dalam usia lima tahun ia mempunyai 3 orang adik laki-laki. Semua adik-adiknya bermata sipit juga karena memang kedua orang tuanya juga sipit dan berkulit kuning kecoklatan dan kemerahan. Ia juga heran di tengah-tengah masyarakat yang mayoritas berbahasa sunda dan berkulit sawo matang mengapa ia terlahir dengan kondisi seperti itu. Ia juga heran ketika ia sedang bermain dengan boneka bututnya di depan rumahnya ada anak-anak SD berlari-lari tertawa-tawa sambil meneriakkan Cina Benteng! Cina Benteng! Saat itu ia hanya bengong saja tak mengerti mengapa anak-anak itu demikian girangnya menertawai dirinya sambil meneriakkan Cina Benteng.

Tak seperti kebanyakan anak yang serupa dengan dirinya (bermata sipit  hanya mungkin kulit mereka lebih bersih sehingga yang tampak bukan kuning kecoklatan dan kemerahan melainkan putih kekuningan dan kemerahan), ia dimasukkan ke sekolah negeri yang kebanyakkan siswanya berkulit sawo matang. Ketiga adiknya pun mengalami hal yang sama. Ia tak pernah menuntut atau mempertanyakan mengapa ia di sekolahkan di sekolah negeri tidak di sekolah swasta yang kebanyakan siswanya mempunyai rupa mirip dengannya. Walaupun usianya masih belia ia paham bahwa pastilah  masalah uang yang menjadi penyebabnya. Itu dapat ia rasakan karena anak-anak yang sekolah di sekolah swasta itu terlihat lebih bersih, lebih rapi dalam berpakaian dan kebayakan dari mereka berangkat ke sekolah dengan diantar naik mobil. Sementara teman-temannya di sekolah negeri kebanyakan dekil-dekil, kadang-kadang diantara mereka ada yang berseragam tidak lengkap atau ke sekolah hanya menggunakan sandal japit.

Biaya sekolah Memey tersendat-sendat, sering ia dipanggil oleh guru atau bahkan kepala sekolah hanya karena ia belum membayar SPP. Ia sudah menceritakan bagaimana kehidupan orang tuanya, bahkan orang tuanya sendiri pun kerap menyampaikan langsung bagaimana kondisi keuangan keluarga mereka. Namun, pihak sekolah seperti tidak percaya atau mungkin memang tidak mengerti kesusahan mereka. Yang lebih menyedihkannya lagi ketika ada beasiswa yang diberikan tiap bulan Mei tepatnya pada hari pendidikan nasional, ia tidak pernah mendapatkan beasiswa tersebut padahal ia selalu ranking pertama di kelasnya. Pihak sekolah tidak pernah memberikan jawaban yang pasti setiap kali orang tua Memey mempertanyakan mengapa anaknya tidak pernah diberi beasiswa padahal anaknya berprestasi dan tidak mampu pula. Guru maupun kepala sekolah beranggapan bahwa ada orang yang lebih tepat mendapatkan bantuan, sementara Memey tidak tepat atau tidak patut mendapat bantuan dalam bentuk apapun!

Padahal Memey sering berharap satu kali saja dalam tiap tahunnya ia mendapatkan kebahagian tepatnya di bulan Mei pada saat ia berulang tahun. Namun, harapan tinggal harapan ia tak pernah menerima kado istimewa bahkan kado yang paling sederhana sekalipun setiap ia berulang tahun. Orang tuanya bahkan mungkin lupa bahwa tanggal 30 bulan Mei adalah hari ulang tahunnya. Tak ada kado atau cerita yang menghibur saat ia berulang tahun, sebaliknya ia selalu punya kenangan  pilu di bulan Mei yang tak pernah ia lupakan. Dan ia mulai mengingat semua kejadian itu sejak bulan Mei ketika ia berulang tahun yang ke-9.

*****

            Mei 1995. Memey pulang sekolah dengan kepala tertunduk ia baru saja mendapat nilai ulangan yang bagus, namun kertas ulangannya dirobek oleh Dion teman sekelasnya yang nakal sekali. Padahal hasil ulangan yang bagus sangat menghibur hati Memey, walaupun ia tidak pernah mendapat reaksi yang baik dari saudara-saudara juga dari orang tuanya setiap kali ia mendapat nilai bagus. Ia cukup senang pada dirinya sendiri, bagi Memey mendapat nilai bagus sama seperti makan kue atau makan buah yang enak yang kadang-kadang ia peroleh saat ada sisa dari acara keagamaan yang menggunakan sesajen.  Bagi sebagian orang makanan bekas sesajen tidak enak rasanya karena telah hambar, namun bagi Memey enak saja.Asik dengan kekesalan hatinya pada Dion, ia sampai tidak memperhatikan banyak orang yang berkerumun di depan rumahnya. Baru ketika ada orang memegang pundaknya ia tersadar.

Sabar ya Moy, jangan sedih nenek kamu sekarang sudah tenang di alam sana” kata salah seorang tetangga sambil merangkul pundaknya.

Apa maksud ibu? Memangnya ada apa dengan nenek saya?” tanya Memey seraya mengangkat kepalanya dan melihat orang-orang di sekelilingnya.

Memey langsung berlari ke dalam rumah, hatinya deg-deg-an ia tak sempat lagi mengumpat kesal seperti biasanya kalau ia dipanggil dengan nama Amoy, biasanya ia selalu mengumpat  dalam hati tiap kali ada yang memanggilnya Amoy, ”Eh nama gua Memey atau Mey Purnama Sari bukan Amoy tau! Moy lagi Moy lagi, susah amat sih menyebut Mey”. Di dalam rumah, barulah tangisnya meledak ia sangat sedih melihat neneknya terbaring kaku ia melihat neneknya sangat menyeramkan saat itu walaupun neneknya menggunakan pakaian terbagusnya dan raut wajahnya pun dirias.

Ah nenek, mengapa orang sebaik engkau terlalu cepat pergi pikir Memey. Memey masih ingat betapa sering neneknya bersembahyang memohon kepada Dewa untuk diberikan ketenangan hidup dengan membaca keng yang berbunyi; Jin sim ban but- Cian sian kai cu ok- Cok liam hoa wie yan sebanyak 7 kali. Dan memang di mata Memey neneknya selalu tenang dalam menghadapi sesuatu. Ia masih ingat waktu pertama kali belajar memasang hio yang harus dijajar seperti kipas, waktu itu usianya masih empat tahun. Neneknya memberitahu bahwa tiap kali memasang hio ia tidak boleh lupa untuk membaca keng yang berbunyi: Louw loi hun po yang-Tat siang siu tian teng cu sin lai he- hang hang tek su hok siang sebanyak 7 kali.

Nenek adalah tempat Memey bermanja-manja, pada nenek ia menemukan ketenangan. Nenek yang sampai usia lanjut masih pandai membuat siomay yang kemudian dijajakan dengan menggunakan sepeda oleh kakek Memey keliling kampung Karawaci dan melintasi Perumnas I Tangerang. Nenek yang di mata Memey sangat anggun dan tidak pernah mengeluh walaupun permohonannya pada Dewa Hok Tek Ceng Sin (Amurva Bhumi Bodhisattva) agar mendapat rezeki yang melimpah belum juga terkabulkan. Nenek yang selalu tenang meskipun ia kerap kali memasang hio sampai 7 batang karena hidup anak dan cucunya yang berkesusahan. Memey jadi membayangkan betapa sedihnya ia dengan kepergian neneknya, tidak akan ada lagi Bacang dan kue Cang yang enak buatan nenek. Padahal biasanya pada hari tertentu ia ikut neneknya melaksanakan Ce Go – sembahyang Bacang dan kue Cang. Pada hari itu neneknya akan membuat Bacang dan kue Cang yang enak.

*****

            Mei 1996. Cap Lak-Hari Raya Waisak. Hari itu Memey menggunakan bajunya yang paling bagus dan paling bersih di matanya. Ia dan adik-adiknya sedang menunggu ayah dan ibunya untuk bersama-sama pergi ke Vihara. Ia sangat senang pergi ke Vihara, baginya Vihara adalah tempat hiburan yang paling indah. Selain warna-warni merah dan kuning yang dominan, di sana banyak pernak-pernik yang antik ada lilin kecil yang ditaruh di atas cawan kecil, ada juga yang diapungkan di kolam kecil yang banyak bunga teratainya. Ada juga lilin merah yang ukurannya sangat besar, tingginya bahkan melebihi tinggi tubuh Memey. Lilin itu diletakkan di sebelah kanan dan kiri patung Budha. Belum lagi wangi-wangian yang sudah begitu akrab di hidung Memey menyambutnya tiap kali ia datang ke sana.

Sedang asik membayangkan keindahan Vihara tempat ia bersembahyang, tiba-tiba bibi Lin yang tinggal di Teluk Naga datang tergopoh-gopoh sambil menangis. Keluarga Memey  pun bingung dibuatnya, ibu segera mengambilkan air putih untuk menenangkan bibi. Ayah, Memey, dan adik-adik-adik Memey hanya bisa diam terpaku-bingung melihat bibi yang sebentar-sebentar menyempretkan ingusnya dan menyeka air matanya. Sambil tersendat-sendat bibi pun akhirnya bisa berbicara ”Koh Aping, Ci, Koh Aping”.

Ya ada apa dengan Aping? Bicaralah yang tenang”. kata ibu sambil berusaha menutupi kegelisahannya mendengar nama adik satu-satunya disebut.

Koh Aping sekarang sedang dirawat di ruang ICU RSU Tangerang” sahut bibi masih tersendat-sendat.

Ya ampun memangnya Aping kenapa?” tanya ibu lagi yang sudah mulai tak bisa mengontrol dirinya dan mulai ikut menitikkan air mata.

Ketika sedang narik becak di dekat sebuah SMA di bilangan Sewan, becaknya ditabrak oleh siswa SMA  yang membawa mobilnya dengan  ngebut”. ” Penumpangnya malah tewas ditempat karena terlempar sampai 7 meter, koh Aping terlempar ke pinggir jalan tapi kepalanya membentur aspal dan kakinya patah”. Jelas bibi yang sehari-hari berjualan sayur di rumahnya sambil terus menangis.

Tanpa pikir panjang lagi ayah mengajak kami ke rumah sakit, kami bahkan jadi lupa kalau kami hendak ke Vihara.

*****

            Mei 1997.  Hari itu hari Senin Memey melihat ayahnya ditemani oleh adiknya yang lahir persis setelah ia dilahirkan sedang asik membersihkan peles bekas yang di- isi dengan kura-kura. Adiknya yang satu ini memang paling dekat dengan ayahnya mungkin karena ia-lah yang kerap kali menemani ayahnya berjualan mie ayam keliling kampung. Kemudian dilihatnya pula adiknya meletakkan kura-kura itu ke dalam kantong plastik. Saking asiknya menatap kura-kura miliknya dengan tatapan sedih, Jun berjalan melewati Memey tanpa menoleh sedikitpun. Memey jadi penasaran.

Jun, mau di bawa kemana kura-kura itu?” tanya Memey pada Jun adiknya itu ia agak segan untuk bertanya langsung pada ayahnya.

Ke sungai” Jawab Jun singkat.

Mau apa dibawa ke sungai?” tanya Memey lagi

Inikan hari baik waktunya Ce pek- Hari baik untuk melepaskan burung, ikan, dan kura-kura ke alam bebas”. Jelas ayahnya. Memey jadi ingat kemarin di vihara memang mereka menerima ajaran mengenai hari baik untuk melepaskan hewan. Dari apa yang ia dengar ia jadi tahu bahwa bila kita melepaskan hewan tersebut kita akan memiliki anak yang sukses.

Menjelang sore adiknya pulang dalam keadaan yang mengenaskan napasnya terengah-engah dan menangis tiada berhenti. Ada apa lagi ini ah ini bulan Mei ah jangan Tuhan ah Dewa jangan kau berikan berita buruk lagi jerit batin Memey. Dari bibir adiknya yang gemetaran Memey mendengar bahwa ayahnya hanyut di sungai. Menurut adiknya jalan tanah menuju sungai itu licin dan menurun memang habis hujan tadi pagi. Adik tidak dibolehkan ayah turun karena jalan yang licin tersebut, sehingga  adik hanya melihat dari atas sungai. Tanpa diduga ayahnya tergelincir masuk sungai yang mengalir dengan derasnya. Adiknya kebingungan ia hanya bisa berteriak minta tolong, dan berusaha ingin berlari dan berenang mengejar ayahnya namun badan kecilnya dipegangi kuat oleh orang di sekitarnya. Beberapa orang berusaha menyorongkan bambu pada ayah namun ayah tak bisa menangkap bambu itu, ayah malah terus tenggelam ke dasar sungai. Menurut orang sekitar mungkin ayah terbawa pusaran air.

Semalaman keluarga Memey menangis pilu sambil menunggu berita apakah ayah mereka sudah ditemukan. Ibu bahkan tidak sanggup berdiri, setelah siuman dari pingsan, sekujur tubuhnya lemas tak berdaya. Malam itu juga Memey memasang hio sebanyak 108 batang dan menjejerkannya bagai kipas. Tak lupa pula sebelumnya  ia membaca keng Louw loi hun po yang-Tat siang siu tian teng cu sin lai he- hang hang tek su hok siang sebanyak 7 kali. Baru keesokan harinya keluarga Memey menerima kepulangan ayah yang tidak lagi bernyawa. Tubuhnya sudah membengkak. Air mata di pipi Memey telah kering, ia bahkan tak sanggup lagi menangis.

*****

Mei 1998. Tahun ini adalah tahun terakhir yang menjadi mimpi buruk dan mimpi terpanjang dalam hidup Memey. Padahal pada tahun ini pula pertumbuhannya sebagai anak wanita mencapai puncaknya ia baru saja mendapat menstruasi. Payudaranya yang tadinya hanya sebiji kacang tanah kini mulai membesar.  Ia masih ingat saat adik kecilnya secara tiba-tiba memegang dadanya saat itu Memey terkejut berlari dan menangis di kamarnya. Namun setelah itu Memey tersenyum karena ia dengar adiknya menanyakan perihal perubahan dirinya pada ibunya. ”Ibu mengapa dada ci Memey bengkak?”  Ah dasar adik kecil ingin tahu saja pikir Memey.

Sudah 5 bulan ini Memey bekerja di tempat photokopi milik Babah Liong. Setiap pulang sekolah ia tidak pulang ke rumah, ia langsung ke tempat photokopi Babah Liong yang letaknya di pinggiran jalan perempatan Shinta  Karawaci tidak jauh dari sekolahnya. Ia bisa kerja di sana karena istri Babah Liong menaruh kasihan padanya. Pada sembahyang Cap Go Me Memey bertemu dengan istri Babah Liong saat itu ia sedang menangis tersedu-sedu di depan patung Budha. Ia sedih terkenang akan ayahnya biasanya 15 hari setelah tahun baru Imlek tepatnya pada perayaan Cap Go Me ia dan adik-adiknya  di ajak ayahnya ke pinggir sungai Cisadane dekat Plaza Robinson untuk melihat perahu naga dan tarian Barongsai yang sangat panjang. Kini semua itu tinggal kenangan.

Istri Babah Liong menghampiri dirinya lantas mengajaknya bercakap-cakap. Ona Chin (istri Babah Liong) sampai menitikkan air mata mendengar nasib tragis keluarga Memey. Lalu Ona Chin menawarkan Memey membantu di tempat photokopinya. Memey menyambut gembira karena dengan demikian ia akan mendapat penghasilan yang berarti ia akan meringankan beban ibunya yang bekerja sebagai buruh  di pabrik genteng. Setiap hari Memey mendapat uang jajan Rp.2000,00 dan tiap bulannya ia diberi upah Rp. 100.000,00 dari Babah Liong. Lumayan, sejak saat itu Memey tidak lagi meminta uang jajan dan uang SPP pada ibunya, malah sekali-kali ia menjajani adiknya yang paling kecil. Dua adiknya yang lain menjadi pengantar koran. Subuh pukul 5 pagi kedua adiknya sudah keluar rumah dengan menaiki sepeda dan mengantarkan koran pada langganannya. Mereka telah siap dengan baju sekolah sehingga selesai mengantar koran mereka langsung ke sekolah. Pulang sekolah adiknya Jun  membantu Pak Damin bekerja di bengkel sepeda. Demikian mereka hidup sangat prihatin.

Dengan bekerja di tempat photokopi Memey yang sudah mulai tumbuh semakin bertambah pengetahuannya. Ia sering ikut membaca apa yang sedang diphotokopi olehnya. Ia memang hobi membaca. Dari berbagai perbincangan orang yang kebetulan sedang memotokopi ataupun dari orang-orang di sekitar tempat photokopi juga dari koran yang ada di rumah Babah Liong ia mengetahui adanya gejolak yang sedang melanda negerinya. Ia sering dengar adanya demonstrasi mahasiswa atau ormas tertentumenuntut turunnya presiden RI. Pengetahuannya yang masih sedikit tidak memberikan jawaban yang memuaskan mengenai apa yang sesungguhnya sedang terjadi.

Hingga pada suatu hari, tepatnya hari Sabtu siang itu di bulan Mei tiba-tiba massa berhamburan di jalan berlari-lari dan berteriak-teriak mereka menimpuki toko-toko dengan batu, kayu dan benda lainnya yang bisa dilempar. Massa semakin beringas ada yang membakar toko dan menjarah isinya. Tempat photokopi Memey juga dirusak massa. Memey diamankan masuk ke dalam kamar atas Ona Chin. Memey yang ketakutan masih sempat melihat keluar jendela dari kamar itu bagaimana orang-orang berwajah sangar bertindak kasar dan brutal meneriakkan kata-kata kotor yang membuat telinganya merah.

Tak lama dari itu terdengar ada langkah-langkah kaki yang dengan tergesa-gesa menaiki anak tangga kamar atas Ona Chin dan mendobrak pintu kamar tempat mereka bersembunyi. Mereka hanya bertiga anak-anak Ona Chin memang tinggal di luar kota menjalankan usahanya. Entah apakah mereka juga mengalami nasib yang sama. Begitu pintu kamar terbuka Babah Liong sebagai satu-satunya lelaki maju menghampiri orang-orang tersebut belum sempat berkata apa-apa perut Babah Liong ditikam sebilah pisau. Babah Liong menggelepar berlumuran darah. Ona Chin histeris lalu secara paksa ditelanjangi oleh orang-orang yang sepertinya sudah kesetanan itu, selanjutnya Memey tak sempat lagi melihat apa yang dialami Ona Chin. Memey sendiri sibuk mempertahankan dirinya. Ia heran mengapa orang-orang itu menciumi dirinya dengan sangat kasar menggigit bibirnya hingga terasa ada cairan asin tertelan olehnya dan meremas payudaranya yang baru mulai tumbuh. Kemudian orang itu juga menyingkap roknya  sampai ia tak ingat apa-apa lagi. Hal terakhir yang ia ingat adalah rasa sakit yang luar biasa saat ia merasa tubuhnya dibebani, ia tak sempat lagi merasakan bagaimana darah segar mengalir di antara  kedua pangkal pahanya.

Memey sadar saat sudah di rumah sakit. Rupanya ada tetangga Babah Liong yang  menolongnya ketika ia tak sadarkan diri dan melarikan dirinya ke RSU Tangerang. Dilihat ibunya adik-adiknya menangisi dirinya. Ketika ia mau duduk ia merasa sekujur tubuhnya sakit terutama bagian bawah perutnya. Ia tidak tahu apa yang sesungguhnya sedang terjadi. Sejak saat itu ia tak sanggup lagi berbicara mulutnya tertutup rapat, tatapan matanya kosong. Semakin hari tubuhnya yang tadinya mulai tumbuh semakin kurus dan pucat pasi.

Para tetangga, aktivis LSM, sampai Komnas Perlindungan Anak bergantian datang ke rumah Memey mereka mencoba menghibur Memey. Ada saja yang mereka bawa ada buah, makanan dan kue-kue, juga mainan dan buku-buku cerita. Tapi semua itu tak menarik perhatian Memey ia hanya menangis pilu sambil memeluk ibunya erat-erat atau memeluk boneka bututnya di pojok ruangan sambil menangis dengan tubuh gemetaran.

Memey bahkan nyaris tak pernah beranjak dari tempat tidurnya. Ia hanya berdiri bila ingin menghampiri jendela dan memandang ke langit. Dalam hatinya terus bertanya-tanya kapankah purnama hadir dalam hidupnya.

 

*****

Cerpen di atas digunakan dalam pemelajaran sastra (cerpen)

di SMA Negeri 5 Tangerang dan hasil pemelajarannya telah

dituangkan dalam karya tulis yang diikutsertakan dalam lomba

guru berprestasi tingkat Kota Tangerang

43 Tanggapan

  1. Aduuh,,malangnya Meymey.. saat-saat seperti itu ia tak bisa mengalami indahnya berkumpul bersama kawan sebayanya, bercerita tentang pria yang ditaksir, ikut pramuka, PMR, teater atau kegiatan seni lainnya apalagi nonton aksi panggung band idola – yang mungkin saat itu sedang dinikmati oleh teman-teman sebayanya.

    Miris, sedih, kasihan dan (sedikit) bingung juga.. Mungkin, apabila ia sejak kecil telah dikenalkan tentang siklus hidup seorang perempuan- dalam hal ini oleh ibunya- maka ia bisa lebih waspada saat ada orang yang berniat jahat terhadapnya..tapi kondisinya memang ‘hectic’ pada saat itu (aduh.. muncul juga bahasa asing, padahal dari tadi mau diusahain pakai bahasa indonesia aja..hehe..). Tapi dalam cerita ini, sang ibu mungkin sudah ‘terjebak’ dengan sedihnya ditinggal suami dan ‘lelah’ mencari penghasilan untuk menghidupi anak-anaknya sehingga ia tak sadar ada hal-hal atau mungkin nilai-nilai kehidupan yang harus ia ajarkan kepada anak-anaknya, tidak hanya sekedar harus prihatin dengan kondisi sosial ekonomi keluarganya tetapi juga mengenai masalah kesehatan, termasuk kesehatan remaja yang akan dan telah dialami oleh putrinya itu..

    Semoga pada masa ini, akan ada lebih banyak ibu yang dapat memahami dan memberikan edukasi kepada anak-anaknya akan pentingnya menjaga diri dari resiko buruk yang mungkin terjadi dalam kehidupan..Amiin..

  2. Tentang isi cerita memang banyak pesan yang ingin saya sampaikan salah satunya seperti yang Anda kemukakan. Keinginan Anda untuk selalu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sangat saya hargai. Jika masih ada penggunaan bahasa yang kurang pas (misalnya diusahain= diusahakan, resiko=risiko, hectic=ribut/ramai) mungkin karena belum tebiasa.

  3. Pada cerpen Purnama Yang Tak Kunjung Hadir ini menggambarkan kehidupan di Tangerang di masa lalu. Dimana masih banyak ketidakadilan dan kekerasan di kota tersebut. Contoh : Memey tidak mendapatkan beasiswa walaupun dia selalu mendapatkan rangking 1 dengan alasan yang tidak jelas dari pihak sekolah. Puncaknya adalah pada Kerusuhan Mei 1998 dimana pada peristiwa tersebut beberapa keluarga Memey dihabisi oleh para aktivis yang menuntut turunnya Sang Presiden. Tetapi pada cerpen ini terdapat kata-kata mantra yang kurang dimengerti oleh pembaca seperti “Louw loi hun po yang-Tat siang siu tian teng cu sin lai he- hang hang tek su hok siang”. Oleh karena itu, menurut saya, penulis seharusnya menyertakan makna dari mantra tersebut. Amanat yang bisa kita ambil dari cerpen tersebut yaitu kita harus menjalankan kehidupan dunia ini dengan gigih walaupun banyak rintangan yang menerkam.

  4. Cerita ini penuh haru dan konflik. Tokoh memey di gambarkan secara jelas oleh penulis lewat dialog dan tingkah laku. Memey, seorang gadis yang penuh kemalangan tak kunjung dapat merasakan kebahagiaan. Mirisnya lagi, konflik dalam kehidupan Memey selalu terjadi di Bulan Mei,tepat di bulan lahirnya. Di akhir cerita, Memey tak kunjung dapat merasakan kebahagiaan dalam hidupnya.
    .Dalam cerita ini,penulis mampu membuat pembaca untuk dapat masuk ke dalam alur cerita. Namun, sangat di sayangkan sekali,ada beberapa kalimat dalam cerita ini yang terlalu fulgar untuk di baca. Dialog antara tokoh Memey dengan ayahnya juga kurang di perjelas. Sehingga konflik pada saat itu kurang mencuat.

    Siti Khodijah
    XII IPA 4

  5. Sungguh menarik cerita tentang Purnama Yang Tak Kunjung Hadir yang menggambarkan tentang seorang gadis bernama Memey . Memey adalah seorang gadis yang berasal dari keluarga kurang mampu , tetapi dia mempunyai potensi diri yang sangat bagus sehingga selalu mendapatkan nilai yang bagus dan memuaskan untuk dirinya. Seharusnya, pihak sekolah dapat meringankan uang bayaran SPP setiap bulannya untuk Memey karena dia termasuk siswi yang berprestasi dan keterbatasan ekonomi tetapi pihak sekolah tidak berpihak kepada Memey untuk memberikan beasiswa. Sungguh sedih dan malangnya nasib Memey ketika nenek dan ayah tercintanya telah meninggal dunia sehingga ibunya lah yang harus menafkahi Memey dan adik-adiknya tetapi Memey dan salah satu adiknya membantu ibunya dalam mencari uang. Ibunya yang begitu banyak pikiran tentang keterbatasan ekonomi untuk keluarganya,sehingga ia tidak lagi memperhatikan kesehatan anak-anaknya dan kurangnya pemberian informasi atau pengetahuan kepada anak perempuannya tentang siklus hidup seorang perempuan yang sangat penting dan harus diketahui oleh para wanita tetapi Memey tidak mengetahui hal tersebut. Ketika Memey telah menginjak masa remaja dan telah mengalami perubahan pada dirinya,ia telah kehilangan semua harapan dan masa depan dan tidak dapat merasakan masa – masa remaja yang indah bersama teman – teman sebayanya lagi . Hal itu terjadi, karena kepolosan dan ketidaktahuan dampak negatif yang akan terjadi tentang betapa pentingnya menjaga diri sebagai seorang perempuan sehingga kini Memey menjadi gadis yang selalu mengurung diri di kamar dan masa depan Memey pun menjadi suram.

    Bagi anak remaja jaman sekarang khususnya untuk para wanita, haruslah pintar menjaga diri dan mempunyai banyak wawasan tentang kehidupan yang berarti sehingga tidak akan merugikan diri sendiri dan mengecewakan kedua orangtua . Orangtua pun harus mengawasi dan memberi perhatian kepada anak-anaknya tentang pentingnya kesehatan, pendidikan dan nilai-nilai kehidupan yang dijalani. Selain itu, pemerintah maupun guru seharusnya ikut berpartisipasi dalam memberi penyuluhan kepada para siswi tentang dampak negatif atau resiko yang dihadapi apabila tidak menjaga diri sebagai seorang wanita dengan baik.

  6. Cerpen Purnama yang tak kunjung hadir ini sangat menarik dan sangat menggambarkan kehidupan orang-orang cina sebagai kaum minoritas pada sekitar tahun 90an yang sangat tertindas dan tidak mendapat perlakuan yang adil. Tokoh Memey tergambar dengan jelas, suasana pada saat itu pun digambarkan oleh penulis dengan sangat jelas sehingga pembaca dapat ikut membayangkan keadaan yang sebenarnya. Dengan membaca cerpen ini kita juga dapat mengetahui kebudaayan orang-orang cina yang beragama budha sehingga pembaca mendapat pengetahuan lebih lewat membaca cerpen ini. Banyak amanat yang saya dapat dengan membaca cerpen ini, contohnya kemandirian Memey dan adik-adiknya yang berusaha mencari uang sendiri supaya tidak terlalu membebani ibunya.Tapi sangat disayangkan, ada beberapa kata yang menurut saya vulgar untuk dibaca.

    Anggun Risdiyanti
    12 ipa 1

  7. Cerpen PURNAMA YANG TAK KUNJUNG HADIR, menghadirkan sebuah cerita yang sangat menarik, menceritakan tentang bagaimana kehidupan kaum minoritas di Indonesia yang sering dikucilkan oleh lingkungan sekitarnya hal itu tampak pada saat Memey bermain boneka di depan rumahnya dan disaat yang bersamaan ada anak anak SD sedang berlari tertawa sambil meneriakan “cina benteng!” . memey sebenarnya adalah siswa yang sangat pintar di sekolahnya ia selalu mendapat peringkat satu disekolahnya, sebenarnya ia berhak mendapatkan beasiswa atas prestasinya namun dengan alasan yang tidak jelas ia tidak pernah mendapatkan beasiswa dari sekolahnya hal ini menggambarkan bagaimana belum berpihaknya keadilan keapada orang ‘kecil’ dan mahalnya sebuah pendidikan di Indonesia, walaupun memey berada di keluarga yang kurang mampu namun memey dan adik adiknya selalu berusaha mencari uang sendiri supaya tidak memberatkan kedua orang tuanya.

    ega pratama putra
    XII ipa 1

  8. Cerpen ini memang menggambarkan kejadian pada saat mei 1998, tapi saya yang pada saat itu masih smp tidak pernah menyangka bahwa ada manusia yang tega melakukan hal itu.yang saya tahu pribumi memang membakar tempat-tempat yang bernuansa Cina. Bahkan saya ingat benar saat itu saya baru saja selesai melaksanakan Ebtanas, dan saya harus berjalan kaki untuk sampai kerumah karena tidak ada angkot, bahkan saat pulang saya melihat raut muka bahagia para tetangga saya yang berhasil menjarah setiap toko yang mungkin pemiliknya adalah orang-orang Cina. Mungkin seandainya mereka membaca cerpen ini raut bahagia mereka akan berubah jadi raut muka kesedihan,”Mudah-mudahan”saja ya bu.
    Tapi dari cerpen yang ibu ceritakan ternyata lebih dari itu, mereka bukan hanya membakar tempat-tempat yang bernuansa Cina tapi membakar masa depan memey yang coba mencari kebahagiaannya walau kesedihan yang selalu didapatkanyanya. dan saya yakin masih banyak memey -memey yang lain yang harus berjuang pada saat itu. Cerpen yang ibu buat, menyadarkan saya bahwa rasis dan diskriminasi apapun bentuknya tidak dibenarkan.Walau jujur saja Bu pandangan masyarakat selama ini pada mereka itu selalu negatif,Masyarakat bahkan saya sendiri “SEBELUM MEMBACA CERPEN INI” menganggap orang Cina itu adalah orang yang menjadi Tuan di Negeri orang( di Negeri Kita), maksudnya.
    Tapi ternyata banyak dari mereka yang seperti Memey, ya seperti kita juga, harus merasakan susahya hidup. Bahkan lebih dari itu harus merasakan penderitaan(melihat satu persatu orang yang disayanginya meninggal dan diambil kehormatnnya hingga tak ada yang tersisa)dan mungkin ini belum tentu kita rasakan dan saya sangat,sangat,sangat sekali berharap kejadian seperti ini “KERUSUHAN MEI 1998″ tidak akan pernah terulang di Negara yang kita cintai”INDONESIA”.AMIIIN YA BU……

    “Nb. maaf bu ya ,saya mahasiswa, bolehkan kasih komentar, soalnya yang komen murid ibu di SMU semua.Takutnya tugas sekolah.

    saya “Sugeng Riyadi” UMT”FAI”PGSD”SEMESTER VII”KELAS A”.
    TRIMA KASIH

  9. sangat menarik ibu cerita tentang purnama yang tak kunjung hadir yang mengisahkan seorang gadis yang bernama memey. memey adalah seorang gadis yang sangat kuat dan tegar dalam menghadapi masalahnya . tapi dia selalu berfikir kalau bulan Mei adalah bulan yang memberikan malapetaka bagi dia dan keluarganya . misalnya saat tahun 1995 dia telah ditinggalkan oleh neneknya yang selalu dia sayangi dan tempat bermanjanya . saat tahun 1997 dia di tinggal lagi oleh ayahnya akibat hanyut di sungai . dan saat tahun 1998 , disaat dia menginjak masa masa pubertas . dia mulai berfikir dewasa dan mulai kebingungan dengan perubahan yang terjadi olehnya . dan pada tahun 1998 ini dia mulai membantu kehidupan keluarganya dengan bekerja di fotokopian babah liong dan kedua adiknya pun ikut membantu agar mereka bisa bertahan hidup . sungguh memprihatinkan sekali kehidupan mereka . setelah terjadi kerusuhan tahun 1998, benar benar peristiwa yang membuat memey menjadi pendiam dan membuat fikiran menjadi sedikit stress . kerusuhan pada tahun 1998 banyak orang-orang yang tidak mempunyai rasa manusiawinya sedikit pun dan memikirkan keegoisannya sendiri . pemerintah pun tidak bisa berbuat apa apa karena orang yang membuat kerusuhan itu sudah di kendalikan oleh para setan .

    sungguh memprihatinkan kerusuhan pada tahun 1998 . saya merinding membaca cerita ini dan bisa membayangkan kejadian-kejadian yang terjadi di cerita ini .
    tapi di zaman ini para kaum wanita pun harus bisa menjaga diri agar tidak terjadi seperti itu lagi . peranan dari keluarga pun sangat penting agar tidak terjadi peristiwa yang tidak di inginkan . dan peranan pemerintah pun penting juga agar keadilan tercapai dan tidak ada yang dirugikan lagi.

    Desty Putri Andryani
    XII IPA 5

  10. Cerpen berjudul “Purnama yang Tak Kunjung Hadir” memiliki kesan yang amat mendalam tetapi juga sangat menarik. Memey, seorang gadis yang mempunyai prestasi yang membanggakan untuk gadis seusianya. Namun seakan-akan keberuntungan tak sedikit pun menoleh kepadanya. Gadis yang seharusnya merasakan kebahagiaan dimasa kecil, harus menelan pil pahit dunia. Walaupun ia sudah lupa bagaimana rasanya diperhatikan oleh kedua orang tua, namun ia selalu berusaha untuk menjadi anak yang berbudi baik. Beasiswa yang selalu diharapkan, tak juga ia dapatkan dari pihak sekolah. Kesedihannya berlanjut pada saat kepergian nenek yang sangat perhatian kepadanya. ditambah lagi dengan kerusuhan pada tahun 1998, yang menyebabkan ayahnya meninggal. Memey yang merupakan keturunan Cina merasakan tidak adanya keadilan.

    Banyak pesan yang dapat diambil dari cerpen ini seperti, kemandirian Memey yang begitu tangguh seperti baja, sabar menghadapi setiap cobaan dan mampu memberikan teladan bagi adik-adiknya. keberadaan orang tua juga sangat diperlukan bagi anak terutama perempuan, saat anak sedang mengalami masa pubertas

    Karakter Memey begitu jelas digambarkan pada setiap diaolg antar tokoh. Namun terdapat kalimat yang sulit dimengerti, terutama bagian mantra yang dibacakan oleh Nenek. Kerusuhan yang terjadi pada tahun 1998 menyadarkan kita akan adanya diskriminasi pada setiap golongan, khususnya Cina Benteng. Pemerintah seharusnya memberikan perhatian lebih kepada kaum minoritas di Indonesia.

    Dieta Kurnia
    XII IPA 2

  11. Ceritanya Purnama Yang Tak Kunjung Hadir ini sangat bagus dan mengharukan. Memberikan efek emosional yang sangat kuat. Kalimat “Padahal Memey sering berharap satu kali saja dalam tiap tahunnya ia mendapatkan kebahagian tepatnya di bulan Mei pada saat ia berulang tahun. Namun, harapan tinggal harapan ia tak pernah menerima kado istimewa bahkan kado yang paling sederhana sekalipun setiap ia berulang tahun. Orang tuanya bahkan mungkin lupa bahwa tanggal 30 bulan Mei adalah hari ulang tahunnya.” menggambarkan bahwa si tokoh Memey ini sangat mengharapkan kebahagiaan dibulan ulang tahunnya, tetapi kenyataannya Memey mendapatkan kesedihan berturut-turut sampai tahun 1998 Memey harus menerima kenyataan dari peristiwa yang ia alami. Amanat yang dapat diambil dari cerita ini adalah kita harus menjalani hidup yang penuh dengan tantangan ini dengan gigih dan harus mulai menjaga diri dengan baik.

    Dwinda Jatiningsih
    XII IPA4

  12. Cerita PURNAMA YANG TAK KUNJUNG HADIR ini menyentuh sekali, betapa tidak memey anak yang terlahir pada keluarga yang tidak mampu ini terus saja diberi cobaan, entah itu dikucilkan dari teman-teman sekolahnya atau bahkan karena kecelakaan. Memey itu adalah anak yang pintar, seharusnya dia pantas mendapatkan beasiswa atas prestasinya, namun dengan alasan yang kurang jelas ia tidak pernah mendapatkan beasiswa dari sekolahnya. Hal ini menggambarkan bagaimana keadilan belum perpihak kepada orang yang kurang mampu. Namun memey pasti bisa mencari uang dan bisa membiayakan adik-adiknya sekolah walaupun banyak rintangan yang berat yang harus dihadapi oleh memey. Dari segi bahasa mudah dimengerti dan rasanya ingin membacanya berulang-ulang.

    Bayu Rachmat Fitriawan
    XII IPA 1

  13. Pada cerita ini sangat mengharukan sekali, dan banyak nilai moral yang terkandung didalam cerita ini, seorang anak yang bernama memey lahir dengan kondisi keluarga yang bisa dikatakan kekurangan, dan sangat banyak cobaan yang dihadapi nya dalam menjalani hidup ini ..
    Memey adalah sosok anak yang pintar tetapi dewi fortuna, yang dikatakan dewi keberuntungan tidak pernah memihak kepadanya, sebenarnya dia sangat pantas mendapatkan beasiswa atas prestasi nya, tapi selalu saja ada alasan yang kurang jelas agar dia tidak mendapat beasiswa tersebut. Sangat disayangkan orang yang kurang mampu untuk mudah mendapatkan beasiswa, dimanakah letak keadilan di negeri ini, hanya segelintir orang saja yang bisa dengan mudahnya mendapat apa yg diinginkan (orang yang ber-uang).
    Banyak pesan kesan yang bisa petik dari cerita ini, dengan semangat juang yang tinggi untuk menjalani hidup, sangat bagus, memey dapat menjadi teladan bagi adik2nya, dan mencari uang untuk meringankan beban yang ditanggung orang tua nya .. Juga keadilan yang belum mampu di terapkan sepenuhnya di negeri ini, itu sangat di sayangkan.
    Dari segi bahasa sangat jelas dan mudah dimengerti ..
    Terima Kasih

    Freddy Yukianto
    XII IPA 2

  14. Sungguh mengharukan cerita dalam cerpen ini. Menceritakan kehidupan seorang perempuan dari keluarga minoritas yang bernama Mey Purnama Sari (Memey) yang hampir tidak pernah merasakan kebahagiaan dalam hidupnya.

    Pada setiap bulan Mei (bulan kelahiraannya) bukannya kebahagiaan yang ia dapatkan, melainkan kepediahan. Puncaknya, pada bulan Mei 1997, ia kehilangan ayahnya untuk selamanya dan di bulan Mei 1998, ia kehilangan keperawanannya saat terjadi kerusuhan. Sangat ironis.

    Dalam cerpen ini penulis menceritakan setiap peristiwa dengan sangat kompleks dan relevansi antarkalimatnya sangat erat, sehingga seakan-akan membuat pembaca untuk dapat masuk ke dalam alur cerita.

    Banyak teladan yang dapat diambil dari seorang Memey, salah satunya adalah keteguan hati dan ketabahan jiwa dalam menjalani kehidupan yang banyak coban.

    Rofvy Ardiansyah
    XII IPA 5
    SMAN 5 Tangerang.

  15. Betapa mengenaskan lika-liku kehidupan tokoh Memey pada cerpen “Purnama yang tak kunjung hadir”. Setiap tahun di bulan Mei, dimana ia seharusnya merayakan bertambahnya umur satu tahun dengan riang gembira, selalu saja ada kejadian pilu yang menimpa dirinya.

    Jalan cerita dari cerpen “Purnama yang tak kunjung hadir” sangatlah mengusik rasa ingin tahu para pembacanya. Dengan menggunakan keterangan pemilihan kata “Mei 1995”, “Mei 1996”, dan seterusnya sebagai keterangan waktu, Pembaca menjadi penasaran untuk mengetahui kejadian apa yang akan terjadi di tahun berikutnya, dan berikutnya, dan berikutnya. Dengan bahasa yang sederhana dan nuansa budaya China yang kental, cerpen ini juga mampu membuat emosi pembaca bergejolak. Prihatin, marah, dan atau kasihan, akan nasib Memey sejak awal hingga akhir cerita.

    Kehidupan sosial bangsa Indonesia juga terasa sangat kental dalam cerpen tersebut. Bagaimana kaum pribumi memperlakukan warga minoritas, dalam kasus ini warga China, sangatlah tidak berperikemanusiaan. Dimulai dari panggilan “cina benteng”, diskriminasi beasiswa, hingga puncaknya, kerusuhan Mei 1998, yang merupakan sejarah kelam Bangsa Indonesia. Mungkin hingga saat ini, masih banyak perilaku rasis rakyat pribumi terhadap kaum minoritas di lingkungan sekitar kita, yang (katanya) pada awalnya disebabkan warga China yang lebih sukses dan berhasil dibanding pribumi di zaman krisis moneter. Cerpen ini dapat membuka mata nurani para pembaca akan masa lalu bangsa Indonesia yang kelam, dan semoga dengan adanya cerpen ini, kelak sejarah menyedihkan ini tak akan terulang lagi di waktu yang akan datang. Amin.

    Yohana Maryeni Sitorus
    XII IPA 1

  16. Cerita pendek “Purnama Tak Kunjung Hadir” ini sungguh mengharukan. Cerpen ini mengggambarkan mirisnya kehidupan Memey, seorang gadis kecil yang hanya mengharapkan secuil kebahagiaan hidupnya. Dalam cerpen ini, menggambarkan berbagai masalah kehidupan yang dialami oleh banyak orang, tidak hanya tokoh Memey saja.

    Cerpen ini sangat menyindir para petinggi di sekolah yang mengambil hak orang lain, yaitu beasiswa. Menandakan bahwa kasus korupsi di Indonesia masih perlu diatasi, dimulai dari wilayah terkecil, yaitu sekolah. Selain itu, cerpen ini juga menggambarkan keadaan peristiwa penjarahan yang dilakukan oleh massa yang kehilangan kendali.
    cerpen ini sangat bagus sekali, dan sangat menyemtuh hati.

    Latar tempat dan waktu dalam cerpen ini sangat menggambarkan kebudayaan China, dan keadaan China yang terdiskriminasi karena orang-orang China pada saat itu belum diakui oleh masyarakat pribumi.

    Semoga orang-orang yang membaca cerpen ini, dapat tersadarkan bahwa masih banyak orang-orang pinggiran yang membutuhkan uluran tangan dari mereka yang mampu.

  17. Cerita pendek “Purnama Tak Kunjung Hadir” ini sungguh mengharukan. Cerpen ini mengggambarkan mirisnya kehidupan Memey, seorang gadis kecil yang hanya mengharapkan secuil kebahagiaan hidupnya. Dalam cerpen ini, menggambarkan berbagai masalah kehidupan yang dialami oleh banyak orang, tidak hanya tokoh Memey saja.

    Cerpen ini sangat menyindir para petinggi di sekolah yang mengambil hak orang lain, yaitu beasiswa. Menandakan bahwa kasus korupsi di Indonesia masih perlu diatasi, dimulai dari wilayah terkecil, yaitu sekolah. Selain itu, cerpen ini juga menggambarkan keadaan peristiwa penjarahan yang dilakukan oleh massa yang kehilangan kendali.
    cerpen ini sangat bagus sekali, dan sangat menyemtuh hati.

    Latar tempat dan waktu dalam cerpen ini sangat menggambarkan kebudayaan China, dan keadaan China yang terdiskriminasi karena orang-orang China pada saat itu belum diakui oleh masyarakat pribumi.

    Semoga orang-orang yang membaca cerpen ini, dapat tersadarkan bahwa masih banyak orang-orang pinggiran yang membutuhkan uluran tangan dari mereka yang mampu.

    Putri Khalidah XII IPA 2

  18. Cerita PURNAMA YANG TAK KUNJUNG HADIR ini menarik dan menyentuh. mencerita kehidupan seorang perempuan bernama mey purnama sari keturunan cina yang miris, berawal dari mey yang tidak pernah bisa mendapat beasiswa padahal dia adalah seoarang yang pintar dan juara kelas hingga kepergian nenek dan ayahnya. mey harus bekerja untuk membantu ibunya serta mengangkat cerita nyata diskiriminasi orang cina dalam kehidupan bermasyarakat. dan banyak pesan yang disampaikan melalui cerita ini seperti bekerja keras untuk membantu orang tua, tetap sabar dan kuat menghadapi musibah.

  19. Cerita PURNAMA YANG TAK KUNJUNG HADIR ini menarik dan menyentuh. mencerita kehidupan seorang perempuan bernama mey purnama sari keturunan cina yang miris, berawal dari mey yang tidak pernah bisa mendapat beasiswa padahal dia adalah seoarang yang pintar dan juara kelas hingga kepergian nenek dan ayahnya. mey harus bekerja untuk membantu ibunya serta mengangkat cerita nyata diskiriminasi orang cina dalam kehidupan bermasyarakat. dan banyak pesan yang disampaikan melalui cerita ini seperti bekerja keras untuk membantu orang tua, tetap sabar dan kuat menghadapi musibah.

    Heni Herawati
    XII IPA 2

  20. Cerpen ini menyajikan cerita yang lain dari biasanya. Cerpen ini menceritakan bagaimana kisah hidup dari Memey. Lika-liku kehidupan yang dialami oleh Memey.

    Alur ceritanya pun menarik karena selalu menggunakan latar waktu di bulan Mei. Seolah ingin menggambarkan bahwa bulan Mei adalah bulan ketidakberuntungan Memey. Sesuai dengan namanya. Latar waktu tersebut juga dapat menjelaskan bagaimana kelamnya bangsa Indonesia di masa lampau. Sehingga dapat dijadikan sebagai instropeksi untuk di masa yang akan datang.

    Cerita tersebut juga menunjukan bagaimana ketidakadilan masyarakat memperlakukan masyarakat lain yang berbeda ras. Hal ini masih bisa dirasakan dalam kehidupan nyata.

    Banyak pesan moral yang bisa kita ambil dari cerpen ini untuk membangun bangsa Indonesia yang lebih baik lagi kedepannya.

    Hanin Fatihatul Yumna Firdausi
    XII IPA 1

  21. Menarik dan menggugah hati, adalah kiranya kata yang tepat untuk menggambarkan cerpen yang mengisahkan gadis turunan Cina yang lugu dan kurang beruntung tersebut. Kejadian pahit yang diterima oleh tokoh utama bernama Memey pada setiap tahun tepatnya pada bulan Mei memancing emosi pembaca sehingga terbawa kepada perasaan iba. Tutur bahsa yang digunakan mudah dipahami terkecuali pemunculan bahasa Cina yang sulit dibaca. Jika hanya diwakilkan dengan kata “doa” dan tujuan dari kata-katanya saja, mungkin akan membuat pembaca dapat memahami bacaan lebih sempurna. Terlepas dari hal itu, jalan cerita yang berpuncak pada kejadian Mei 1998 ini menggambarkan sedikitnya ketidakadilan bagi penduduk minoritas yang berlatar belakang keturunan Cina. Oleh sebab itu, berdasarkan cerita pendek ini dapat diambil pelajaran jangan ada lagi perbedaan perlakuan di negeri ini.

    Triana Eliza Lubis
    XII IPA 1

  22. “Purnama Tak Kunjung Hadir” merupakan kisah dari seorang gadis yang merupakan salah satu golongan minoritas di sebuah kota.

    Cerita ini seperti menegur kita, bahwa masih adanya penggolongan-penggolongan ras maupun keturunan dalam sosialitas masyarakat. Ini bukan hanya perlakuan terhadap kaum minoritas -dalam hal ini ras china- yang selama ini tersisihkan. Namun, adanya penggolongan ras pada dunia pendidikan. contohnya “Ia tak pernah menuntut atau mempertanyakan mengapa ia di sekolahkan di sekolah negeri tidak di sekolah swasta yang kebanyakan siswanya mempunyai rupa mirip dengannya.” pada kalimat ini menjelaskan, bahwa anggapan sekolah swasta merupakan sekolah yang mayoritas “orang kaya” dan ber-ras “china”.

    kita sebagai bangsa indonesia, bukankah seharusnya mulai meniadakan anggapan-anggapan seperti itu.

    Salah satu dari banyaknya amanat yang terkandung dalam cerpen ini adalah penggolongan-penggolongan yang terjadi dalam masyarakat. saya rasa ini tidak terjadi hanya pada sekitar tahun 90an. hingga sekarang pun masih banyak penggolongan-penggolongan yang terjadi dalam masyarakat. baik yang kita sadari mau pun tidak.

    apakah tidak sebaiknya kita merubah masalah ini, agar tidak ada lagi kasus-kasus seperti cerpen diatas.

    Bella Dani
    12 IPA 1
    SMA N. 5 Tangerang

  23. Mey Purnama Sari (Memey), gadis yang lahir pada 30 Mei keturunan China yang merupakan masyarakat minoritas di Indonesia ini mempunyai nasib yang kurang beruntung. Bahkan bisa dibilang tidak beruntung, karena hampir tidak ada kebahagiaan yang datang kepada dirinya. Di setiap ulang tahunnya ia selalu mengharapkan kado atau hiburan yang membuat ia bahagia, namun itu tidak pernah terjadi. Melainkan musibah yang selalu ia dapati di bulan Mei. Hingga puncaknya pada bulan Mei 1998, pada zaman krisis moneter, ia mengalami pukulan yang sangat keras sehingga ia mnegalami depresi. Sungguh miris kehidupannya.

    Cerpen ini sangat menggugah hati dan emosi para pembaca dengan permasalahan yang dihadapi Memey. Alur yang menggantung pun membuat kita menjadi merasa penasaran dan kalimat yang digunakan sangat sederhana sehingga mudah di mengerti dan menarik untuk dibaca, serta nilai sosial dan budaya yang terdapat di kehidupan sehari-hari membuat kita, para pembaca merasa ikut masuk ke dalam cerita tersebut.
    Banyak hal positif yang dapat kita petik dari tokoh Memey tersebut. Kita ambil dari sifat Memey yang kuat dan tegar dalam menghadapi masalah yang datang bertubi-tubi dalam kehidupannya, dapat meningkatkan rasa syukur kita kepada Tuhan YME yang telah memberikan kemudahan dalam menjalani hidup dibandingkan kehidupan Memey yang sangat keras.
    Ketidak adilan di negeri kita pun dapat dilihat dari cerpen ini. Seperti pada kutipan berikut “…tiap bulan Mei tepatnya pada hari pendidikan nasional, ia tidak pernah mendapatkan beasiswa tersebut padahal ia selalu ranking pertama di kelasnya. Pihak sekolah tidak pernah memberikan jawaban yang pasti setiap kali orang tua Memey mempertanyakan mengapa anaknya tidak pernah diberi beasiswa padahal anaknya berprestasi dan tidak mampu pula.” Apakah karena Memey adalah masyarakat minoritas sehingga hanya dilihat sebelah mata? Dalam cerpen tersebut, masyarakat pribumi pun bersikap rasis terhadap kaum keturunan China yang merupakan masyarakat minoritas di Indonesia. Cerita ini membakar emosi saya pribadi, karena saya merupakan kaum minoritas tersebut.
    Semoga cerpen ini dapat membuka mata hati para pembacanya agar tidak ada lagi perbedaan antara kaum mayoritas dan minoritas, karena kita semua adalah sama, ciptaan Tuhan YME.

    Rio Romario
    XII IPA 5
    SMAN 5 TANGERANG

  24. Cerita yang sangat menyentuh hati dan sangat tragis. Gambaran kehidupan masa lalu bagi masyarakat Tionghoa pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.
    Termasuk cerita yang dialami gadis lugu, cerdas dan pantang menyerah bernama Mey Purnama Sari ini memberikan suatu kesan yang mendalam membuat setiap orang bersimpatik padanya. Terlahir dari keluarga yang perekonomiannya kurang berkecukupan, orangtuanya hanya berpenghasilan dari jualan mie ayam keliling yang memiliki 4 orang anak. Paras wajahnya pun berbeda dengan masyarakat di sekililngnya membuat dirinya merasa terkucilkan. Belum lagi rasa ketidakadilan yang diterima saat pihak sekolah tidak bisa memberikannya beasiswa padahal Memey termasuk anak yang berprestasi. Bulan Mei yang seharusnya menjadi bulan kebahagiaan untuknya berkebalikan menjadi bulan yang penuh dengan dukacita karena di bulan itulah berbagai musibah yang menyakitkan hati terjadi. Ketika orang-orang yang dicintainya meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya. Mei 1998, Memey menginjak masa pubertas. Gadis lugu ini kurang paham terhadap perubahan yang dialami dirinya dan kurang berjaga diri, sehingga saat niatnya untuk membantu merubah perekonomian keluarganya berubah menjadi kepedihan, masa depan yang dimiliki Memey direnggut oleh orang-orang yang tidak berperikemanusiaan.
    Terlepas dari itu semua, bahasa yang digunakan dalam cerpen ini cukup jelas walaupun ada penggunaan kata asing yang tidak dijelaskan maknanya seharusnya bisa dijelaskan. Banyak amanat tersirat yang terkandung dalam cerpen ini salah satunya adalah saling menghormati antar sesama manusia, perbedaan yang ada hendaknya disikapi dengan baik bukan dengan saling menghina dan berujung dengan keterpurukan.

    Junita Bri Hastuti
    XII IPA 5

  25. Cerpen purnama tak kunjung hadir ini sekiranya amat sangat menyentuh hati untuk dijadikan pelajaran kita sehari- hari

    Dari cerpen ini saya tersadar bahwa masih banyak hal yang memilukan dihidup ini lebih pilu dari hidup saya. Kebahagiaan , keceriaan yang terampas dari memey sungguh menyedihkan untuk ukuran anak seumurannya. Semoga dengan adanya cerpen ini masyarakat kini sadar akan seberapa kecil nya nikmat itu harus patut untuk disyukuri karena masih banyak orang-orang dibawah kita yang lebih merasakan kurangnya nikmat di hidup ini.

    Azizah amar
    XII IPA 2

  26. Cerpen yang berjudul Purnama Yang Tak Kunjung Hadir merupakan cerpen yang sangat menarik untuk dibaca. Cerpen ini menceritakan tokoh Memey yang mempunyai pengalaman yang buruk di dalam kehidupannya,terutama ketika bulan Mei yaitu bulan saat dia dilahirkan. Karena dia selalu mengalami musibah pada bulan itu, yang paling miris adalah ketika bulan Mei 1998 Memey menjadi korban saat terjadi kerusuhan pada zaman Reformasi yang mengakibatkan dia kehilangan keperawanannya. Sehingga dia menjadi pendiam dan jarang berkomunikasi dengan orang lain.

    Di dalam cerpen ini juga menceritakan betapa memprihatinkannya kehidupan masyarakat Cina Benteng pada saat itu. Karena paad saat itu Mereka dikucilkan oleh masyarakat pribumi yang memiliki perbedaan warna kulit maupun bentuk mata dengan masyarakat Cina Benteng.

    Mudah-mudahan dengan adanya cerpen ini dapat membuka hati semua orang agar tidak membedakan masyarakat baik dari masyarakat pribumi maupun non-pribumi.

    Nama : Ferdi Afriadi
    Kelas : XII IPA 4

  27. Cerita “Purnama Yang Tak Kunjung Hadir” sangat mengharukan. Cerita ini menggambarkan tentang kehidupan seorang gadis bernama Memey, yang selalu mendapat berita buruk dibulan Mei sesuai dengan namanya. Kehidupan keluarganya pun sangat tragis. Diumurnya yang belia, dia harus membanting tulang agar dapat membantu perekonomian keluarganya. Bahkan sampai adik-adiknya pun turut serta. Tapi mungkin takdir berkata lain. Memey malah mengalami kejadian yang seharusnya tidak terjadi pada gadis seusianya.
    Alur yang digunakan dalam cerita ini adalah alur maju mundur.
    Cerita ini sangat bagus untuk dibaca karena banyak sekali pesan moral yang terdapat didalamnya. Sehingga masyarakat tidak membedakan antara ras, suku, dan agama. Karena semuanya akan terlihat sama dimata tuhan.

    Nama : Meylinda Iskandar
    Kelas : XII IPA 1

  28. Cerita pendek “Purnama Yang Tak Kunjung Hadir” sangat menarik dan mengharukan bagi pembaca. Meymey tokoh utama dalam cerpen diatas mengalami kejadian-kejadian menyedihkan setiap tahun tepatnya di bulan mei dimana bulan mei ini ulang tahunnya. Meymey yang penyabar mampu menerima semua cobaan dalam hidupnya walaupun ia banyak mengeluh dan bertanya-tanya pada dirinya sendiri mengapa ia menerima kutukkan, mengapa ia dilahirkan dan macam-macam. Tetapi Meymey tetap berusaha untuk menyenangkan hatinya dengan nilai-nilai yang ia peroleh namun sayangnya pihak sekolah tidak mendukung kemampuan akademik Meymey yang bagus pihak sekolah berpendapat Meymey tidak pantas mendapat beasiswa padahal Meymey berasal dari keluarga yang bisa dibilang kurang mampu.
    Kepergian ayahnya membuat Meymey menerima tawaran pekerjaan sebagai tukang photocopy untuk membantu masalah keuangan di keluarganya namun pada saat terjadi kerusuhan Meymey malah menjadi korban akibatnya Meymey menjadi murung dan tidak bersemangat lagi. karena ibunya yang terlalu sibuk sehingga tidak sempat memberi pengarahan tentang pertumbuhan yang dialami Meymey, Meymey pun menjadi tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya sampai menjadi korban keganasan pun ia tidak mengerti.

    cerpen ini memiliki alur maju dan mundur (campuran) dan dengan nuansa yang kental cina membuat cerpen ini semakin menarik tetapi masih ada bahasa asing yang tidak di jelaskan secara rinci. amanat yang terkandung dalam cerpen ini adalah janganlah membeda-bedakan kalangan dari segi apapun. perbedaan seharusnya menjadi warna dalam kehidupan dan harus disikapi dengan baik bukan dengan saling mencela atau bermusuhan.

    Nama : Mevi Julianda
    Kelas : XII ipa 5

  29. Cerpen “Purnama Yang Tak Kunjung Hadir” sangat menyentuh dan hampir tragis. Memey adalah seorang gadis lugu, berprestasi dan pantang menyerah dalam menjalani hidupnya. Terlahir dari keluarga yang tidak mampu, tetap saja membuat Memey tidak mendapat keadilan, khususnya di sekolah. Tak hanya di sekolah, Memey juga mendapat ketidakadilan di lingkunganya, karena Memey merupakan penduduk minoritas yang berlatar belakang keturunan Cina. Mengingat umur yang masih belia, Memey sudah ditinggalkan orang-orang yang dicintainya. Bulan Mei yang seharusnya menjadi bulan terindah dalam hidupnya, namun justru musibah menimpa pada dirinya. Sungguh malangnya nasib Memey. Setelah kematian ayahnya, tepatnya tahun 1998, Memey mulai membanting tulang, namun saat saat itulah dimana tahun itu adalah tahun terakhir yang menjadi mimpi buruk dan mimpi terpanjang dalam hidup Memey.

    Cerpen ini sangat bagus dan banyak pelajaran yang bisa diambil, bahwa kita harus melihat ke bawah dan bersyukur, karena masih banyak orang yang nasibnya jauh tidak beruntung dari kita. Bahasa yang digunakan mudah dimengerti meskipun ada beberapa kalimat yang bukan bahasa Indonesia. Semoga cerpen ini membuat si pembaca tergugah hatinya.

    Mariana Ulfa S
    XII IPA 2

  30. Cerita ini sugguh sangat menyentuh seharusnya anak yang berprestasi ini mendapatkan apa yang bisa menjadi miliknya. Bukan hanya kepiluaan yang dia dapat.perlakuan keji yang telah memerkosanya telah menhancurkan kehidupan anak ini. Walaupun iya tidak mnegerti apa yang sebenernya terjadi.amanatnya juga tersampikan dengan baik. Hanya saja penulisannya sedikit banyak berbelit.

    Tri Intan Lestari. XII IPA 2

  31. Cerita ini sungguh bagus menceritakan kalangan minoritas (Cina Benteng) yang berada di daerah kota, sungguh menyentuh ceritanya. semoga ada yang mau menerbitkan cerita ini bu.. Amin

  32. Sungguh malang nasib Memey yang mejalani kehidupannya tidak seperti anak-anak lain yang baru beranjak remaja. banyak musibah dan kejadian memilukan yang memey alami. kepintaran yang ia miliki tidak sebanding dengan perlakuan yang ia terima, seharusnya dengan kepintaran yang ia miliki ia bisa meringankan beban orangtuanya dengan menerima beasiswa, malah nasib buruk yang ia terima. hanya karena keturunan cina, memey diperlakukan tidak baik seperti diejek dan dibedakan oleh orang disekitarnya.

    PURNAMA YANG TAK KUNJUNG HADIR, memberikan kesan mendalam tentang kehidupan dari sisi yang berbeda.sanagatlah menarik untuk dibaca.bahasa yang digunakan mudah dipahami, walaupun tidak banyak terdapat dialog atau percakapan, namun cerpen ini mempunyai gambaran yang hidup (alur cerinya hidup) dari masing-masing tokoh,latar,dan kebudayaan cina yang ditonjolkan dalam cerpen ini. pesan moral yang disampaikan sangat jelas dan membuat cerpen ini semakin bagus dan menarik

    valiany sahara
    XII IPA 5

  33. Cerita “Purnama yang Tak Kunjung Hadir” yang mengisahkan seorang gadis kecil keturunan Cina ini, sangat menarik. Ketegaran dan kekuatan yang dimiliki Memey dalam menghadapi cobaan demi cobaan yang datang dalam hidupnya, membuat saya terkesan. Walaupun pada akhirnya, ketegaran dan kekuatan itu seolah sirna karena mungkin cobaan yang pada saat itu datang adalah cobaan terberat baginya. Menurut saya, traumatis adalah salah satu penyebabnya.

    Kisah ini menggambarkan ketidakadilan, seperti hal yang terjadi pada saat Memey tak kunjung diberikan beasiswa, padahal ia adalah siswi yang pandai. Kisah ini juga menggambarkan keadaan pada saat tahun 1998. Keadaan di mana sesama masyarakat Indonesia saling menyakiti satu sama lain, seperti yang dialami oleh Memey di tempat kerjanya.

    Ada beberapa bahasa asing yang tidak saya mengerti. Namun, hal tersebut bukanlah masalah. Karena seperti yang telah disampaikan, kata-kata tersebut adalah doa, yang sudah pasti mengandung kata-kata baik yang ditujukan kepada Tuhan.

    Banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari cerita ini, sehingga kita dapat menjalani kehidupan dengan lebih baik. Semoga cerita ini dapat menginspirasi banyak orang.

    Dwi Febri Handayani
    XII IPA 5

  34. Assalamuailaikum Wr.Wb bu…

    Cerpen yang sungguh sangat tragis namun menarik untuk dibaca…
    Cerpen ini memberikan kesan kepada para pembaca tentang arti kehidupan yang amat berharga untuk seorang Memey beserta keluarganya…

    Cerpen ini sangat inspiratif, seolah memberitahu kepada kita agar selalu bersyukur dan menghargai setiap detik jalannya kehidupan yang kita alami..

    Memey anak yang terlahir dari keluarga sederhana, anak yang selalu bertanya akan kehadiran purnama dalam hidupnya. dia tak pernah berputus asa dalam menjalani rona kehidupan yang amat berat sejak dirinya kecil, mungkin karena ia sudah terbiasa dengan semua diskriminasi yang terjadi pada masa itu..

    Ketertarikan saya mulai timbul ketika ia mulai berpikir tentang perbedaan sekolah antara sekolah negeri dan swasta, yang dianggapnya sekolah negeri itu kurang baik dalam hal apapun yang tak di milikinya di banding dengan sekolah swasta..

    Diskriminasi dalam kehidupannya mulai muncul dari lingkungan masyarakat, kemudian sekolahnya sampai ia menginjak masa remaja..
    Cobaan yang bertubi-tubi tak menyurutkan ia untuk terus melanjutkan kehidupannya, yang kita tahu amat berat dan mungkin kita akan selalu mengeluh kepada tuhan serta tak dapat menerimanya jika itu benar-benar terjadi dalam kehidupan kita..

    Dalam cerpen ini ada suatu kejadian yang hampir tidak dapat saya bayangkan, yaitu ketika ia baru mulai menginjak masa remajanya dan ketika itu pula keperawanannya di renggut oleh orang tidak bertanggung jawab pada kerusuhan 1998..

    Badai kehidupan yang terjadi di dalam dirinya sejalan dengan bertambahnya usia memey yang terjadi setiap bulan mei..

    Dari cerpen ini banyak pelajaran berharga juga bermanfaat, untuk kita terapkan dalam kehidupan kita seperti kegigihan seorang Memey, kemudian menghilangkan diskriminasi antar sesama agar menjadi seseorang yang memiliki rasa berbhineka..
    Cerpen ini juga secara tidak langsung menghimbau kepada kita khususnya kaum hawa untuk lebih berhati-hati dalam menjaga kehormatannya di era globalisasi yang semakin merana..

    Salut sekali dengan cerpennya bu, sangat mudah untuk di pahami walau ada beberapa kata yang tak memberikan penjelasan kepada pembaca, yaitu pada kalimat-kalimat mantra yang digunakan Memey pada saat ia berdoa…

    Di tunggu cerpen menarik berikutnya ya bu…
    Terimakasih

    Dimas Yogaswara
    XII IPA 5
    SMA Negeri 5 Tangerang

  35. komentar lu kepanjangan le.

  36. Cerpen “Purnama yang Tak Kunjung Hadir” ini mengisahkan tentang seorang gadis kecil keturunan cina yang bernama Mey Purnama Sari atau yang biasa dipanggil Memey. Dia adalah seorang gadis yang dalam hidupnya bisa dibilang tidak pernah merasakan kebahagiaan. Hidupnya sungguh tragis dan menyayat hati. Ketika dia seharusnya mendapatkan kebahagiaan, pasti selalu saja ada kemalangan yang menimpanya.
    Saat di sekolah ia termasuk dalam golongan cerdas yang kemampuannya diatas rata-rata. Namun sekolahnya tidak pernah memberi apresiasi atas jerih payahnya itu dan selalu menolak memberikannya beasiswa karena alasan yang cukup sensitif, yaitu masalah rasial. Sekolahnya menanggap ada yang lebih berhak mendapatkan beasiswa tersebut daripada dia, padahal Memey termasuk orang yang digolongkan tidak mampu. Hal tersebut hanyalah sebagian kecil dari penderitaan-penderitaan yang dialaminya. Namun Memey selalu tegar dalam mengahadapi semua cobaan yang menimpanya. Hingga puncaknya pada tahun 1998, ia depresi karena ia harus kehilangan keperawanannya di tempat kerjanya pada saat kerusuhan tahun 1998.
    Mungkin ada kekurangan dari cerpen ini, Seperti ketika ada mantra-mantra yang diucapkan dalam cerpen ini, namun si penulis tidak menterjemahkan arti/makna dari mantra tersebut sehingga pembaca tidak dapat mengerti apa maksut dari mantra tersebut.
    Dari segi bahasa yang digunakan cukup bagus dan mudah dimengerti. Dan ceritanya pun juga menarik
    Banyak hikmah yang bisa kita ambil dan terapkan dalam cerpen ini, seperti kegigihan Memey dalam menghadapi semua cobaan yang menimpanya. Kita juga harus menghilang rasa rasial dalam diri kita terhadap orang lain, khususnya terhadap kaum minoritas di Indonesia. Semoga cerpen ini bisa memberi inspirasi kepada semua orang yang membaca cerpen ini.

    Ryan Maulana
    XII IPA 1

  37. Cerpen ini menyajikan cerita yang lain dari biasanya. Cerpen ini menceritakan kisah hidup dari seorang Memey. perjalanan kehidupan yang dialami oleh Memey.
    Alur ceritanya pun menarik karena selalu menggunakan latar waktu di bulan Mei. Seolah ingin menggambarkan bahwa bulan Mei adalah bulan ketidakberuntungan Memey. Sesuai dengan namanya. Latar waktu tersebut juga dapat menjelaskan bagaimana kelamnya bangsa Indonesia di masa lampau. Sehingga dapat dijadikan sebagai instropeksi untuk di masa yang akan datang.
    .cerpen ini memiliki alur maju dan mundur (campuran) dan dengan suasana cina membuat cerpen ini semakin menarik di baca tetapi masih ada bahasa asing yang tidak di jelaskan secara rinci. amanat yang terkandung dalam cerpen ini adalah janganlah membeda-bedakan kalangan dari segala hal apapun. perbedaan seharusnya menjadikan perilaku yang harus disikapi dengan baik bukan dengan saling bermusuhan dan mencela. Berikanlah rasa hormat kepada setiap orang apabila kalangan tersebut berbeda dengan yang lain.

    Dicha Adi S.
    XII IPA 4

  38. Cerpen Purnama Yang Tak Kunjung Hadir sangat menarik dan benar-benar menyentuh hati untuk dibaca. Bahasa yang digunakan mudah dimengerti untuk semua kalangan. Selain itu, cerpen ini juga menceritakan sisi kaum minoritas yang sekarang ini sudah luput dari perhatian masyarakat banyak, yaitu kaum Cina Benteng. Amanat yang bisa diambil dari cerpen ini adalah kita harus meniru kegigihan Memey yang sabar dan tabah dalam menjalani musibah yang menimpa hidupnya.

    Dengan adanya cerpen ini diharapkan masyarakat bisa membuka hatinya agar tidak bertindak rasis terhadap kaum yang bukan segolongannya.

    Faisal Dwi H.
    XII IPA 1

  39. Cerita yang sangat mengharukan dan memberikan kita banyak pelajaran hidup. Bahasa yang di gunakan juga mudah di mengerti. Selain itu juga cerita ini mengajarkan kita untuk tidak membeda-bedakan ras. Dan kita juga tidak boleh menyangkut pautkan musibah dengan sesuatu yang terkait. Bahwa musibah itu bisa datang kapan saja. Bukan berarti kalau kita selalu mendapat musibah di waktu yang sama secara beruntun itu merupakan kutukan bagi kita. Semoga dengan adanya cerpen ini dapat membuat kita sadar dan tidak membedakan ras.

    Air Badaruddin
    XII IPA 5

  40. jadi terharu membaca cerpennya. ceritanya bagus bisa menggambarkan suasana di kota tangerang sehingga membuat saya membayangkan kondisi dari tempat yang diceritakan.
    kerusuhan pada mei 1998 itu juga pernah saya alami ketika saya sedang duduk di kelas 1 smp saat itu rasa takut pun menghantui saya karna persis didpan rumah saya terjadi perang antr kampung saya meliha banyak bapa-bapa yang membawa golok,celurit dan senjata tajam lainya. padahal kejadia itu hanya di latarbelakangi oleh kesalahfahaman karna da seseorang yang mengambil barang jarahan yang sudah diambil oleh orang lain. Masyaallah sungguh sangat ironis sekali.saat itu saya hanya bisa menangis dan dipenuhi oleh rasa takut yang luar biasa shingga sy tidak bisa bersekolah. sedih rasany jika mengingat kembali peristiwa meiday. semoga saja tidak akan terjadi kembali peristiwa tersebut.amin

  41. benar-benar menyedihkan dan mengharukan cerpennya….tapi bagus buat cerminan hidup supaya lebih baik lagi dan tetap semangat menjalani hidup serta manghadapi segala cobaan yang menerpa.peristiwa kerusuhan itu memang pernah terjadi ya bu,apa memang sedikit banyak merupakan kisah nyata?

    rika,umt pgsd 7d

  42. […] PURNAMA YANG TAK KUNJUNG HADIR […]

Tinggalkan Balasan ke Yohana Maryeni / XII IPA 1 Batalkan balasan